Langsung ke konten utama

Hidup di dalam ROMO SEMONO


ilustrasi gambar Putro Romo

Romo Herucokro Semono memberikan kepada Putro Nya yaitu KUNCI, ASMO, MIJIL, PAWELING dan SINGKIR sebagai sarana untuk menuju Kehidupan yang jauh lebih baik dan sempurna, sebagai sarana untuk menyatu dengan KeHIDUPanNya, dan pada akhirnya nanti Hidup akan langsung kembali menyatu dengan SANG MAHA HIDUP

Sebagai Putro Romo tentu haruslah selalu Ingat dan Menghayatinya setiap hari, setiap saat, apa yang diberikan oleh Romo Herucokro Semono agar laku kita (baik laku Gelar dan Gulung) selalu dituntun atas perintah dan ijin Sang Hidup

Memahami dan Menghayati lebih diutamakan dalam belajar mengenal ajaran Romo Semono, tidak ada kata susah, berat, selama kita Mau dan selalu Tekun untuk belajar dan Mengenal Nya

KANJENG ROMO HERUCOKRO SEMONO

Pada saat Romo Semono menerima Wahyu, Beliau Mijil, lebih tepatnya KANJENG ROMO HERUCOKRO SEMONO Mijil untuk memulai dan menggelar Jagad Anyar (Dunia Baru), yaitu dimana Manusia yang semula Mengabaikan "Hidup", kini harus patuh dan Mengabdikan diri kepada "SANG HIDUP"

Putro Romo juga mengenal Jagad Cilik (semesta kecil) dan Jagad Ageng (semesta besar), dimana jagad kecil adalah lingkup kecil atau alam semesta kecil yang berada dalam setiap Makhluk Hidup, sedangkan Jagad Besar adalah kumpulan jagad kecil beserta lingkupnya atau Semesta Raya

Tubuh Manusia terdiri dari beberapa unsur-unsur alam, baik Tanah, Air, Api dan Udara, sehingga terdapat suatu pusat Energi yang terkandung dalam diri kita sebagai Manusia, oleh karena itu Manusia seutuhnya disebut Jagad Kecil,  sedangkan Jagad Besar adalah Alam Semesta Raya beserta isinya

Jagad Kecil dan Jagad Besar saling keterkaitan, Manusia membutuhkan Udara, Sinar Matahari, Tumbuhan, Air untuk kelangsungan hidup nya, sedangkan Jagad Besar membutuhkan Manusia untuk kelestarian alam, ekosistem Tumbuhan dan Hewan. Membutuhkan Manusia dalam menjaga lingkungan dan kebijaksanaannya untuk menggunakan Teknologi yang kian maju dan modern

Jadi besar manakah antara Jagad kecil dan Jagad besar??

Dunia kecil yang dimiliki oleh masing2 manusia sangat mempengaruhi lingkungan termasuk jagad besar, lalu apa yang akan terjadi ketika kita memperbudak Hidup yang ada dalam lingkup jagad kecil, apakah Dunia akan menjadi lebih baik ataukah sebaliknya?

Ajaran yang diberikan oleh Romo Semono membawa kita untuk mengenal Diri pribadi kita lebih jauh, hanya dengan mengikuti arahan Hidup dari pribadi kita masing2, membuat arah yang lebih baik dan benar dengan kita mengikuti petunjuk Hidup kita masing2

Hidup yang bersemayam dalam tubuh kita adalah benar adanya dan "nyata", yang Hidup sebagai penjaga Kehidupan sampai pada Waktunya nanti, atau ketika Raga telah lelah, rapuh dan tidak layak untuk dilindungi dan dihuni lagi

Selalu menyadari bahwa raga kita memiliki ketebatasan, perlu dirawat, dijaga, agar selalu sehat, kuat, untuk bisa menerima Rasa dengan baik, yaitu Rasa Yang Sejati. dan ketika kita sudah bisa meRasakan RASA, itu adalah tanda kita sedang mengenali Hidup, mengenal Diri Sejatinya sendiri.

Selalu menyadari Raga adalah kecil dan bersifat sementara, tidak kekal seperti Hidup yang bertindak sebagai Pengawal, Penuntun atau Penjaga Sejati dalam kehidupan di dunia ini.

"Ojo Rumongso biso, tapi biso Ngrumangsani" (tidak merasa sok bisa, tetapi bisa mengerti untuk tahu diri)

Selalu menjaga hubungan dengan lingkungan, alam sekitarnya, hubungan sosial dengan Manusia termasuk hubungan dengan diri kita sendiri. berawal dan memulai belajar dari hal yang terkecil, tidak berharap mengenal atau dekat dengan Tuhan YME sebelum memulai untuk mengerti dan memahami diri pribadi, karena tentu mustahil mengenal Tuhan bila kita tidak mengenali diri kita sebelumnya. terkadang untuk menemui Artis, Pejabat, Presiden, tentu menempuh proses dan juga bisa merepotkan bagi rakyat kecil. terus bagaimana bila ingin berkomunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa

Maka kenalilah sesuatu yang ada dalam Diri kita, yaitu Hidup kita, sehingga kita bisa dekat dan sedikit mengenal dengan Sang Maha Hidup, Yang Maha Suci, Yang Maha Esa, yang menyatu dengan Romo Herucokro Semono, Ramane!

Matur Sembah Nuwun, Rahayu!




Tag:
Hidup dalam Tuhan
Manunggaling Suci
Ajaran Romo Semono
Tresno Welas Asih
Kunci adalah Hidup
Putro Romo Ngelmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warisan pemberian ROMO

ilustrasi gambar Putro Romo Hari Senin Pahing tanggal 14 November tahun 1955, ROMO HERUCOKRO SEMONO telah menerima Wahyu, berupa Sarana Gaib untuk digunakan oleh Putro Romo dalam menjalani Kehidupan yang lebih baik, serta mencapai Kesempurnaan Hidup, dan hingga pada Waktunya nanti bisa Menyatu dengan Sang Maha Hidup Kunci - Asmo - Mijil - Singkir - Paweling Adalah 5 Sarana Gaib dari Romo Herucokro Semono  untuk siapapun yang berkenan mengikuti dan menghayati ajaran ROMO HERUCOKRO SEMONO dengan sesungguhnya, KUNCI Yang perlu diperhatikan dan diingat adalah dalam menggunakan KUNCI, karena KUNCI bukanlah dari kalimat ataupun kata katanya, Kunci untuk di Resapi, di Hayati dalam keadaan apapun baik sedang senang, bahagia, kecewa maupun mengalami keadaan lainnya Pada awalnya dihafal terlebih dahulu, lalu ucapkan dalam hati secara perlahan penuh perasaan dalam keadaan pikiran netral, semua raga (seluruh bagian tubuh kita dan isinya) Mengakui, Yakin, Percaya ...

Kunci Pembuka Rasa

ilustrasi gambar Putro Romo Kalimat dari "KUNCI Pambuko ROSO"   itu unik, bisa dimaknai ke dalam beberapa versi, baik sebagai Kiasan atau sebagai kalimat yang sebenarnya, tetapi akan tetap menghasilkan artian yang positif, Sama halnya dengan kalimat "KUNCI hidup Sukses ", "KUNCI hidup Bahagia" silahkan Anda membacanya dari sisi umum atau dari sisi seorang Putro dan semuanya membutuhkan KUNCI Karena kata "kunci" sendiri pada umumnya identik dengan hal-hal yang positif, baik dari segi kata kiasan mau pun "kunci" dalam arti sebuah alat yang digunakan untuk membuka sesuatu agar terlihat jelas apa yang terkunci KUNCI   Gusti Ingkang Moho Suci Kulo Nyuwun Pangapuro Dumateng Gusti Ingkang Moho Suci Sirolah Datolah Sipatolah  Kulo Sejatine Satriyo/Wanito  Nyuwun Wicaksono Nyuwun Panguwoso Kangge Tumindake Satriyo/Wanito Sejati Kulo Nyuwun Kangge Anyirnakake Tumindak Ingkang Luput Kata-Kata dalam kalim...