ilustrasi gambar Putro Romo |
Manusia tercipta dari unsur Alam (Udara, Air, Tanah, Api), terdiri dari Raga dan Roh, Melalui proses awal dari suatu hubungan Lelaki dan Perempuan, saling membuahi dan kemudian menjadi benih yang tumbuh menjadi jabang bayi sehingga terus bisa lahir ke Bumi
Cobalah ingat-ingat kembali pada saat awal Panjenengan dilahirkan ke dunia ini, mulai awal keluar dari rahim seorang Wanita sampai dengan terlahir ke dunia, apakah Panjenengan merasakannya? Apa bisa melihat kejadian proses kelahiran Panjenengan secara Langsung pada saat itu? dan padahal Panjenengan sendiri yang mengalami proses itu
Hidup/Roh adalah Suci, sebagai sumber dari kehidupan manusia, sebagai Penuntun yang menjaga Manusia sejak terlahirkan ke dunia. Bertugas menjaga dari Raga yang masih Lemah (bayi) hingga terus tumbuh dan seterusnya
Apakah Hidup butuh Raga?
Pada kenyataannya Hidup lah yang mengusasai Manusia, dimana Manusia sebenarnya memiliki Dunia-Nya sendiri (Jagad Cilik), Pada kenyataannya Hidup tidak memerlukan apa apa, sedangkan Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk kelangsungan hidup, dan pastinya Manusia Selalu membutuhkan Hidup untuk tetap hidup,
Tetapi pada kenyataannya juga banyak Manusia yang masih menyepelekan Sang Hidup, sehingga terjadi ketidakstabilan kehidupan yang berakibat buruk bagi Manusia-manusia tersebut.
"Putro Romo kuwi Warongkone Moho Suci" ("Putro Romo adalah Wadahnya Maha Suci")
demikian seorang Kadhang pernah Ngendhikan (Berbicara), yang maksudnya adalah sebagai Putro Romo berpeluang besar atau punya cara yang sangat-sangat memungkinkan untuk berkomunikasi dengan Sang Hidup, Sang Maha Hidup tentunya atas ijin SANG MAHA HIDUP/MAHA SUCI
KUNCI sebagai kunci untuk membuka gerbang Kerajaan Hidup, dan MIJIL adalah sebagai kunci untuk berhubungan dengan Sang Hidup, Kuncinya KUNCI dan MIJIL
Langkah dari Laku seorang Putro Romo menuju Gerbang KeHIDUPan tentu harus melewati beberapa tikungan, tanjakan, turunan, batuan terjal, dan waktu. Sama seperti menempuh Perjalanan dalam artian yang sebenarnya, Semua butuh proses dan waktu, tidak ada yang instan, terpenting adalah niat dan ketekunan yang akan membuahkan hasil, dan tidak ada pengorbanan yang akan berakhir dengan sia-sia, selama itu yakin dan tekun.
Terkadang harus menempuh perjalanan yang sangat panjang dan butuh waktu yang lama untuk bisa bertemu dengan "Sesuatu" yang sejatinya sangat dekat dan melekat dalam diri tubuh kita, lalu setelah sampai depan Gerbang pun, Ibaratnya gerbang tersebut terbuka, lalu tertutup lagi, terbuka lagi, nutup lagi
Kita hanya seringkali menyebut ASMO kita, tetapi untuk benar2 selalu saling merespon tidaklah mudah, Dengan tekun berlatih dan selalu berjalan dengan jalur ajaran ROMO HERUCOKRO SEMONO, Putro Romo akan selalu diWengku dan diPengayomi, atas KuasaNya melalui SATRIYO-WANITO atau HIDUP Kita
Terima kasih, Rahayu!
Tag;
Kitab suci Adamakna
Kitab Suci Sejati
Laku KUNCI
Satriyo lan Wanito Sejati
Laku Putro Romo
Hidup adalah HIDUP
Komentar
Posting Komentar