ilustrasi gambar Putro Romo |
Pembahasan sebenarnya adalah untuk fokus mengenal "suara Rasa", kata dalam tanda kutip hanyalah kiasan saja, karena Rasa itu di Rasakan bukan di dengar atau dilihat dan juga bukan di rasa kan melalui Indera kita seperti lidah yang merasakan pahit, asam, asin juga manis
Contoh kecil perintah Rasa adalah ketika kita merasa lapar, merasa ingin buang air, itu adalah permintaan Rasa kepada Raga kita. apa yang terjadi bila kita menolak permintaan tersebut?
Raga/fisik kita mempunyai keterbatasan, bisa sakit, bisa lelah. tetapi Hidup/Roh kita tidak. Rasa meminta kita untuk Tidur pada waktu kita merasa ngantuk, Rasa memerintahkan kita untuk Makan dengan mengisyaratkan lapar
Bisa saja melawan semua permintaan Rasa tadi, sehari, dua hari, seminggu, setahun, masih bertahan? Apakah Anda Sehat?
Rasa adalah bahasa perintah dari Sang Hidup, dan hendak lah kita segera melaksanakan apa yang sudah diisyaratkan atau diperintahkan oleh Rasa. Karena Rasa itu selalu benar adanya, dan selalu mengarahkan kita untuk di dalam Hidup yang lebih baik
Lalu bagaimana kita bisa mengenali Rasa itu supaya di dalam kehidupan dan keseharian kita selalu merasa benar, aman, tentram dan menguntungkan??
Berlatih adalah jawaban standar untuk pertanyaan diatas, perlu ketekunan, perlu keberanian, kejujuran dan keseriusan, banyak hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah mengunci Panca Indera kita
Setelah bisa menguncinya, kita akan bisa mengendalikannya, karena Mata kita, Telinga, Hidung, Kulit, Lidah, Otak(Pikiran) kita adalah "Pintu Alternatif" untuk menuju Hawa Nafsu atau memilih untuk menuju Hidup/Roh/Jiwa kita
Panca Indra akan kita gunakan sebagai kontak dengan Sang Hidup, dengan cara melawan Egois dan Hawa Nafsu dalam diri kita, tidak mudah memang, tetapi juga tidak susah, selama berkenan untuk belajar dan terus berlatih.
Melatih Laku dengan penuh ketenangan dan kesabaran, selalu berusaha untuk menyisihkan dan menekan rasa yang berasal dari Panca Indra termasuk pikiran-pikiran dari otak kita. bisa juga melatihnya dengan cara berpuasa, dengan niat awal berpuasa untuk berlatih mengendalikan diri kita.
Guru Sejati/HIDUP akan segera menuntun kita dengan keadaan kita yang sudah terlatih membiasakan diri untuk membatasi Panca Indra (Angan-angan), Menekan hawa nafsu. dan Sang Hidup akan menunjukan kepada kita dengan kepekaan kita untuk dapat merasakan RASA
Maka mulailah untuk selalu Mengutamakan Rasa, karena RASA/Roso Sejati adalah bahasa HIDUP, Jangan menolak atau melawan Rasa, bila hal itu terlalu sering terjadi, maka Hidup pun akan bosan karena terabaikan, Panjenengan bisa sakit, lalu Hidup pun akan pergi dari Raga, dan bila Hidup sudah pergi dari Raga, lalu apa yang akan terjadi?
Semoga sedikit terjawab tentang perihal mengenal "Rasa", supaya kita bisa tahu apa saja yang ada di dalam benak kita, sehingga kita bisa untuk selalu mengontrolnya, dan kita juga bisa mengerti sekaligus peka terhadap mana yang berasal dari Bisikan gaib, Wangsit, Angen angan, atau bersumber dari RASA yang benar-benar Benar
Dan apabila Panjenengan sudah tau dan punya KUNCI Nya, maka segeralah untuk selalu melaksanakannya, Monggo!
"Ono Opo opo KUNCI, Ora Ono Opo opo KUNCI"
Mohon Maaf apabila ada tutur tulisan yang tidak berkenan, silahkan boleh komentar untuk mengoreksinya, dan terima kasih sudah membaca
Salam Hormat untuk Pembaca dan Poro Kadhang tercinta, Matur Nuwun, Rahayu!
Tag;
Ngelmu bareng Putro Romo
Belajar dasar Laku Kunci
Jagad Kecil dan Jagad besar
Mengendalikan Panca Indra
Menggunakan Singkir
Menggunakan Paweling
Komentar
Posting Komentar